Universitas Katolik Soegijapranata telah lama dikenal sebagai institusi pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa berbasis nilai-nilai keagamaan. Dengan landasan nilai-nilai agama, universitas ini telah berhasil mencetak generasi mahasiswa yang memiliki integritas tinggi dan moralitas yang kuat.
Menurut Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Prof. Dr. Ignatius Sewantu, S.J., “Peran universitas dalam membentuk karakter mahasiswa tidak hanya sebatas dalam ranah akademik, tetapi juga dalam ranah spiritual. Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan holistik yang tidak hanya menitikberatkan pada pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai agama.”
Salah satu cara yang dilakukan oleh Universitas Katolik Soegijapranata dalam membentuk karakter mahasiswa berbasis nilai-nilai keagamaan adalah melalui pembinaan rohani yang dilakukan secara berkala. Dengan adanya kegiatan ibadah, katekese, dan retret, mahasiswa diharapkan dapat memperdalam nilai-nilai keagamaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Dr. Maria Veronica G. Tangkudung, M.A., seorang ahli pendidikan agama, “Pendidikan agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter mahasiswa. Dengan memahami nilai-nilai keagamaan, mahasiswa dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.”
Selain itu, Universitas Katolik Soegijapranata juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar lebih peduli terhadap sesama. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya dibentuk menjadi individu yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki rasa empati dan kepedulian yang tinggi.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Universitas Katolik Soegijapranata, diharapkan mahasiswa yang lulus dari institusi ini mampu menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi bangsa dan negara. Sebagai kata-kata Inspiratif dari Paus Fransiskus, “Pendidikan sejati adalah memberikan kemampuan untuk berpikir dan memilih yang baik, memahami diri sendiri dan Tuhan, dan mengenali kebenaran yang universal.”